Sabtu, 15 Maret 2008

Tendensi Berpolitik Seorang Kader


Tendensi Berpolitik Seorang Kader

Oleh : Muhammad Farkhan Arif

Sungguh menarik!! keadaan seorang elit politik yang selama ini tidak terbantahkan baik elit yang di hujat maupun yang di puja layaknya seorang pahlawan yang datang sesudah memenangkan peperangan adalah merupakan buah dari Totalitas dan Kredibilitas seorang kader yang secara langsung ber afiliasi terhadap wadah apa yang membuat mereka menjadi besar seperti sekarang.

Kita tahu dan kita percaya bahwa elit yang di atas sana telah bekerja secara maksimal sesuai dengan kemampuannya ,tetapi kita tidak pernah tahu akan seberapa kadar kemampuannya sebagai seorang elit yang dulunya adalah sebagai seorag kader.sungguh ironis memang, hal ini menunjukkan kepada kita bahwa kita terlalu ceroboh dalam menilai seseorang sehingga kita sering kali terjebak dalam sistuasi apa yang di sebut dengan Politik praktis.1

Dalam situasi ini orang selalu cenderung menilai seseorang dari apa yang nampak dari luarnya saja tetapi ia tidak mengenal seseorang ,siapa ia sebenarnya? ,latar belakangnya apa?. Atau ia mungkin sudah mendapatkan sesuatu sehingga ia sudah terbutakan oleh sesuatu itu.

Hal ini senada dengan apa yang di ucapkan oleh presiden SBY dalam sambutannya dalam pidatonya pada Kongres HMI yang ke XXV di Makasar.dalam pidatonya ia berharap supaya”HMI terbebas dari politik praktis”2 untuk itu sebagai seorang kader kitapun di tuntut untuk tidak bersikap mengikuti arus ( follower ) tetapi sebaliknya kita harus menjadi panutan ( transenter ).

Oleh karena itu ,Organisasi yang hanya sebagai wadah atau alat ,sarana untuk mencapai tujuan bagi seorang kader. memang sangat penting adanya bagi seorang kader sebab di sinilah ia menguji diri mereka sendiri baik secara mental maupun fisik.

Dalam diri seorang kader memang memang di butuhkan sebuah pengorbanan yang sangat besar untuk mencapainya ,sehingga ability seorang kader sangat berperan di dalamnya ,dan dalam kemampuan seorang kader inilah atau secara otomatis pula muncul tendensi-tendensi yang ada dalam diri seorang kader.

Di HMI ,yang merupakan organisasi pengkaderan ,hal hal semacam ini (Tendensi berpolitik ) bukan rahasia umum lagi ,apabila seorang kader HMI mempunyai kecenderungan untuk berpolitik .bahkan, untuk menjadi seorang elit politik., .hal ini dapat di buktikan dengan banyak alumni-alumni HMI yang menduduki posisi dalam dunia politik maupun dalam jajaran pemerintahan itu sendiri baik yang strategis maupun yang tidak strategis .

HMI sebagai Organisasi pengkaderan Mahasiswa telah teruji sepanjang sejarah ,putra-putri HMI sudah banyak yang menjadi pemimpin, hal ini mengindikasikan bahwa HMI telah meng-inventariskan kader-kadernya dalam ranah-ranah politik untuk bermain di dalamnya

Satu hal yang dapat di ambil di sini adalah organisasi tidak akan membuat besar seseorang selama orang itu hanya “diam”.dan organisasi hanya sebuah wadah yang membentuk kita tergantung pada kita dengan bentuk apa kita mengisinya.

Dengan begitu berlakulah prinsip utama ketika kita masuk dalam organisasi yakni mempengaruhi atau terpengaruh dan ini terserah kita mau menjadi orang berpengaruh atau hanya menjadi sekedar orang terpengaruh..


************


1 Karim,Rusli .”HMI MPO ( dalam kemelut medernisasi di Indonesia )”Bandung : Mizan ;1997

2 Pidato sambutan Presiden pada kongres XXV di Makasaar ( www.PBHMI.com )

Tidak ada komentar: